Awal Januari, 45 Warga Lampung Timur Terkena DBD
Sukadana – Belum genap satu bulan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung Timur sudah mencapai 45 kasus.
Jumlah tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur per 17 Januari 2024.
Sedangkan di tahun 2023, terdapat sebanyak 324 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung Timur. Dari jumlah tersebut 2 orang dinyatakan meninggal dunia (MD).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dr Satya, melalui Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Syaiful Burhan kepada wartawan, Minggu 21 Januari 2024.
“Pada awal bulan Januari 2024 ini sudah ada 45 warga Lampung Timur yang terkena DBD,” ujarnya.
Menurutnya, tingginya kasus DBD saat ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya memasuki musim penghujan.
“Penyakit Infeksi dengue disebabkan virus dengue yang ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti, maka upaya yang efektif adalah membatasi populasi nyamuk Aedes Aegypti dengan 3 M plus agar tempat perindukkan nyamuk dapat dihilangkan,” tandasnya.
Ia menjelaskan, semua kecamatan atau wilayah di Lampung Timur merupakan daerah endemis infeksi dengue.
“Akan tetapi terdapat 2 wilayah Puskesmas yang menunjukkan peningkatan kasus dua kali atau lebih banyak jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Puskesmas Way Jepara dan Puskesmas Karya Tani,” sebutnya.
Syaiful Burhan menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi perkembangan kasus DBD di Lampung Timur.
“Upaya preventif kita yakni melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat. Kemudian, menggerakan masyarakat untuk melakukan kebersihan lingkungan secara rutin,” jelasnya.
Lanjutnya,” Selain itu, kita juga secara bertahap melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk penular DBD (PSN 3M Plus), larvasidasi, penyuluhan dan pengasapan (fogging) menggunakan insektisida dengan tujuan untuk
membatasi penularan DBD,” imbuhnya.
Pihaknya, mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan.
“Masyarakat harus selalu menjaga kesehatan terlebih di musim hujan seperti saat ini. Selalu awasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Intinya masyarakat harus menerapkan 3M di kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Riz)