Metro, gerbangsumatera88.co.id-Terkait diduga mark up serta adanya indikasi korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah Bos tahun 2024 lalu, oleh pihak SD Negeri 4 Metro Barat.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Kota Metro, saat disambangi diruang kerjanya, Senin 17 Maret 2025. Sedang tidak ada.
Menurut beberapa staf bagian Dikdas, “Pak Kabid. Fezal Aferizal tidak ada, beliau sedang DL (dinas luar) ke SMP Negeri 1″. Jelas salah staf yang tidak menyebut namanya.
Terpisah, ketika diminta tanggapannya, Senin 17 Maret 2025. Eko Carito pihak Inspektorat Kota Metro mengatakan, dirinya membidangi tentang pembinaan dan pengawasan.
Kalau untuk penindakan tentang dugaan indikasi adanya korupsi itu kewenangan Irban Pencegahan dan Investigasi (PI) yaitu Pak Pujo Asmanto.
Dirinya pun mengakui, banyak rekan – rekan media melaporkan tentang tidak dilaksanakan alokasi rehab ringan dibeberapa sekolah.
Oleh karena itu, pihak nya akan mengecek kembali dan menganalisa, apakah itu rehab ringan atau berat.
Sebab ia membidangi, sosial dan budaya, yang sifat nya pengawasan dan pembinaan saja,”Jelasnya.
Masih kata dia, tugas bidang nya hanya melakukan audit tentang ketaatan dan apakah sudah sesuai aturan penggunaan dana Bos.
Jika itu kewenangan kami dan inspektur menyetujui maka akan kami lakukan investigasi, bila sudah ada bukti cukup dan Langsung ke Irban. P.I,”sambungnya.
Karena ada lima syarat untuk mengarah ke dugaan korupsi. Yakni Identitas pelaku, dimana kejadian dan kapan kejadian itu, serta diperkuat dengan bukti yang sudah mengarah ke korupsi. Maka akan dilakukan pemeriksaan khusus,” Ucapnya.
Sebagaimana dijelaskan beberapa waktu lalu, ditemukan adanya dugaan mark up serta korupsi dana Bos tahun 2024 lalu, oleh pihak SD N 4 Metro Barat.
Pada tahun ajaran 2024 – 2025 jumlah siswa sebanyak 203 orang murid, untuk biaya rehab ringan (perawatan) sarana maupun prasarana, SD tersebut telah melaporkan sebanyak dua kali.
Untuk dana sarana dan prasarana akni pada tarmin pertama sebesar Rp 11.850. 000 dan tarmin kedua Rp 16.130. 000.
Begitu juga untuk gaji honorer guru,
pada tarmin pertama sebesar Rp 9.000.000, ditarmin kedua sebesar Rp 10.200.000.
Menurut Antoni Devari sebagai Kepsek SD N 4 Metro Barat saat ditanya awak media (Kamis 13/03) lalu.
Dia menerangkan, jumlah siswa nya ada 157 orang, guru honorer hanya ada satu. Selama ini belum ada rehap ringan yang dilakukan nya.
Jika saja apa yang disampaikan oleh Kepala SD N 4 Metro Barat itu benar, maka diduga ada mark jumlah siswa sebanyak 46 orang, begitu pula dana perawatan ringan sarana dan prasarana yang telah diserap anggaran nya sebanyak dua kali tarmin, uang nya dikemanakan.
Yang lebih aneh nya lagi, jika saja guru honorer SD N 4 Metro Barat, hanya berjumlah satu orang, apakah benar telah menelan biaya sebesar itu.
Dari penjelasan Antoni Devari dan data yang dihimpun awak media, sangat bertentangan, pasal nya dana Bos yang telah disalurkan melalui rekening sekolah itu, sudah dilaporkan penggunaan nya.
Tetapi fakta hasil cek and ricek pada bagian gedung sekolah yang nampak belum ada tanda – tanda adanya rehab ringan, fakta tersebut, dibenarkan dari penjelasan Kepala Sekolah.(AD)