Tubaba -Inspektorat Kabupatan Tulangbawang Barat (Tubaba) menyatakan akan memanggil Kepalo Tiyuh(Desa) Tunas Asri beserta Kepala Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) terkait dana penyertaan modal sebesar Rp60 juta yang diduga raib.
Hal tersebut disampaikan Kepala Inspektorat Tubaba diwakili Inspektur Pembantu Khusus (Irbansus) V Muslim saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/3/2025).
” Kita pelajari lebih dulu. Baru setelah kami simpulkan. Baru akan kami panggil untuk diklarifikasi terkait dana tersebut,” ucapnya.
Muslim menambahkan, sebelumnya memang Inspektur Tubaba sudah merekomendasikan agar persoalan penyertaan modal tersebut dapat di selesaikan sejak awal.
Diberitakan sebelumnya-Ketua Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Tiyuh Tunas Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diduga menggelapkan dana penyertaan modal.
Diketahui, Tiyuh Tunas Asri memiliki badan usaha berbentuk toko swalayan bernama Tunas Mart.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, terdapat dana penyertaan modal sebesar Rp60 juta yang raib tanpa diketahui dimana tempatnya. Dana tersebut sudah hilang sejak tahun 2021 sampai sekarang.
Selain itu, hasil penelusuran wartawan di lapangan, Toko Tunas Mart sudah beroperasi dengan tersendat-sendat.
Toko Tunas Mart terlihat kosong dan tidak beroperasi seperti semestinya.
Kondisi tersebut diduga disebabkan akibat raibnya dana penyertaan modal toko yang diduga digelapkan oleh Ketua BUMT Tunas Asri.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ari membantah bahwa dana penyertaan modal sebesar Rp60 juta raib.
Namun, saat ditanya wartawan mengenai kapan pemulangan dana yang diduga mengalami kebocoran tersebut.
Ari menyebutkan bahwa alasannya tak kunjung mengembalikan dana tersebut, yakni adalah penyusunan data penjualan barang.
Meskipun, rentang waktunya sudah berjalan tiga tahun untuk melakukan penyusunan data yang tak kunjung rampung.
Ari juga mengakui bahwa keadaan usaha BUMT Tunas Asri dalam keadaan defisit atau mengalami kerugian.
Namun, ia enggan membeberkan alasan kerugian usaha milik desa tersebut.
Ari juga menuturkan, bahwa ia sudah lama ingin mengundurkan diri sebagai kepala BUMT.
Akan tetapi, karena terganjal masalah pemulangan dana penyertaan modal itu. Karena ia belum bisa belum mengembalikan dana itu.
” Ada dana di rekening Bri Link tiyuh. Akan tetapi kami masih melakukannya penyusunan data,” ucapnya.
Sementara itu, Kepalo Tiyuh Tunas Asri Suharno ikut membantah hal tersebut.
Menurutnya nilai uang penyertaan modal BUMT yang diduga raib itu tidak sebesar Rp60 juta.
Namun, ia tidak bisa menjelaskan besaran uang tersebut.
” Enggak segitu. Tapi saya juga tidak tau besarannya,” kilahnya. (Ist)